Suksestidak memerlukan tujuan dan target. Disaat setiap orang berfikir pada rencana, analisa, dan target untuk mencapai sukses yang di tuju lain halnya dengan seorang Bob Sadino. Om Bob Sadino menganggap bahwa kesuksesan tidak memerlukan sebuah rencana dan target yang dituju, karena target hanya akan membelenggu seseorang berfikir pada satu titik. TambahinSatu Alasan lagi Gan! Gamer itu setia, karena sibuk main Game dia gak punya waktu luang untuk selingkuhan :ngakaks Motivasisukses Bob Sadino paling gila. Bob Sadino atau sering dipanggil dengan sebutan Om Bob adalah salah satu pengusaha paling sukses yang ada di Indonesia. Sepak terjang karir sebagai seorang entrepreneur yang dimilikinya memang terbiang unik dan cenderung kurang masuk di akal atau logika kita. Orang banyak menyebutnya sangat sukses, bukan karena jumlah aset atau [] Fast Money. - Hari ini 6 tahun lalu, atau tepatnya pada 19 Januari 2015, pengusaha Bambang Mustari Sadino bin Sadino, atau yang lebih dikenal sebagai Bob Sadino meninggal dunia. Mengutip Harian Kompas, 20 Januari 2015, Bob Sadino meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, setelah menjalani perawatan intensif selama 19 hari karena komplikasi saluran Bob Sadino dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum TPU Jeruk Purut, yang juga merupakan tempat pemakaman ayahnya. Baca juga Mengenang Peristiwa Malari 1974 yang Menewaskan 11 Orang... Bob Sadino dikenal luas karena kesuksesannya sebagai pengusaha agrobisnis. Dia adalah pemilik PT Boga Catur Rata, PT Kem Foods, dan PT Kem Farm. Semua perusahaan tersebut dirintis Bob dari nol. Karena itu, Bob juga dikenal sebagai wiraswasta sukses, manajer kawakan, dan sempat pula menjadi pemain film. Baca juga Mengenang 33 Tahun Gombloh dan Perjalanan Hidupnya... Berikut sekilas perjalanan hidup Bob Sadino Tidak mengenyam perguruan tinggi Bob Sadino lahir di Tanjung Karang, Lampung, pada 9 Maret 1933. Selain sebagai pengusaha sukses, Bob juga dikenal karena opininya yang "keras" terhadap pendidikan di perguruan tinggi. Bob pernah berkisah, jika berkuliah, dia tidak akan meraih kesuksesan sebagai pengusaha. Baca juga Mengenang 23 Tahun Kepergian Kasino Warkop... Karena itu, saat sebagian besar orang berlomba-lomba mengejar gelar dari berbagai perguruan tinggi, Bob mengaku beruntung tidak lama tinggal di kampus. Menurut dia, di kampus, mahasiswa ibarat pemulung. Mereka memunguti barang-barang yang kemudian memenuhi otak. "Maka makin belajar, otak mereka semakin penuh," ujar Bob. Baca juga Mengenang Soe Hok Gie, Aktivis yang Meninggal di Puncak Semeru karena Keracunan Gas Memiliki cara tersendiri Meski demikian, Bob tidak pernah menganggap bahwa belajar adalah hal yang sia-sia. Dia hanya memiliki cara sendiri dalam menimba ilmu. "Kita ngomong apakah belajar itu perlu. Saya enggak pernah bilang belajar itu enggak perlu. Saya juga enggak pernah bilang belajar itu enggak usah," kata Bob. "Saya tidak punya basis, tidak sekolah. Saya ini orang bodoh. Nah, kebodohan ini yang menjadi kekuatan saya," katanya lagi. Baca juga Mengenang Vokalis Band Queen Freddie Mercury dan Perjalanan Hidupnya... "Ketika ada kebutuhan untuk tahu, saya mencari sendiri yang efektif, tidak general. Saya tidak perlu belajar ilmu kedokteran untuk bisa beternak ayam," imbuhnya. Menurut Bob, kebebasan mengembara dengan pikiran adalah kekuatan seorang entrepreneur. Dia menyebut, syarat pertama yang dituntut dari seorang entrepreneur adalah dia punya otak yang tidak terbatas, tidak tertekan apa pun, dan tanpa tekanan apa pun di pundaknya. Baca juga Mengenang 11 Tahun Kepergian Meggy Z, seperti Apa Perjalanan Hidupnya? Makan asam garam kehidupan KOMPAS/ARBAIN RAMBEY Bob Sadino di ruang tengah dengan tiang berhiaskan cultured stone dari California. Opini Bob yang keras soal pendidikan barangkali berasal dari pengalaman makan asam garam kehidupan yang telah ia Harian Kompas, 24 September 2012, sebelum meniti karier sebagai pengusaha, Bob sempat bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan pelayaran dan ekspedisi di Belanda dan Jerman. Akan tetapi, pada 1967 ketika berusia 34 tahun, dia memilih keluar dari perusahaan itu. Baca juga Mengenang 24 Tahun Meninggalnya Pencipta Doraemon, Bagaimana Perjalanannya? Bob pulang ke Indonesia bersama karyawati Bank Indonesia Amerika Serikat, Soelami Soejoed, untuk menikah di Tanah Air. Setelah menikah, Bob melarang istrinya bekerja. Dia sempat menjadi sopir "taksi gelap" dengan mobil sedan hasil bekerjanya di Eropa, tetapi mobilnya tertabrak. Baca juga Mengenang Legenda dan Vokalis Band Queen, Freddie Mercury Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Bob Sadino kemudian banting setir dan sempat menjadi kuli bangunan. Kariernya sebagai pengusaha dimulai pada awal 1970-an, ketika itu seorang kawannya menyarankan agar Bob beternak ayam. Mengikuti saran temannya, Bob kemudian beternak ayam, dan menjadi pelopor peternak ayam broiler di Indonesia, serta usaha agrobisnis lainnya. Baca juga 5 Sayuran Termahal di Dunia, Apa Saja? "Saya sendiri tidak tahu apa itu pengertian entrepreneur wirausahawan. Dikatakan saya pionir, bisa jadi. Saya pionir dalam memperkenalkan telur dan ayam broiler untuk bangsa ini. Dampaknya besar. Pionir dalam memperkenalkan sosis dan daging olahan," kata Bob dalam wawancara dengan Harian Kompas. "Yang geger, soal sayuran hidroponik, kan. Sampai Presiden Soeharto datang. Apa hebatnya, sih, Bob Sadino? Di Eropa, daging ayam, telur ayam broiler itu biasa. Sosis biasa. Tanaman hidroponik sudah tahun lalu ditemukan di Babilonia. Bob Sadino hanya memperkenalkan itu. Begitulah kira-kira.," katanya lagi. "Jadi, jika kita bicara entrepreneur, saya bingung juga. Ke mana kita kerucutkan. Semua orang bicara entrepreneurship. Semua bicara angka yang enggak karu-karuan," imbuhnya. Baca juga 10 Ilmuwan dan Pengusaha Kesehatan yang Jadi Miliarder 2020, Siapa Saja Mereka? Bob Sadino di mata pengusaha Belarminus Suasana rumah pengusaha Bob Sadino di Jalan Lebak Bulus PDK, Cireundeu, Jakarta Selatan, Selasa 20/1/2015. Nampak karangan bunga dari Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri Mengutip Harian Kompas, 20 Januari 2015, kiprah Bob Sadino memberikan kesan khusus bagi kalangan pengusaha. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi B Sukamdani menuturkan, dirinya beberapa kali bertemu dengan Bob Sadino. ”Salah satu yang berkesan, Pak Bob terlihat menikmati betul apa yang dia lakukan. Sederhana menjalankan usaha, termasuk dalam gaya hidupnya. Tak heran kita kerap melihatnya tampil ke mana-mana dengan celana pendek,” kata Hariyadi. Baca juga Pro Kontra Upah Per Jam, Antara Penolakan Buruh dan Dukungan Pengusaha Di balik sikap yang terlihat tampil apa adanya, kata Hariyadi, Bob tekun mengelola dan menjaga betul kualitas produk. "Beliau tidak agresif. Produknya memiliki segmentasi pasar yang khusus," katanya lagi. Hariyadi menilai Bob seorang tokoh pengusaha yang murah berbagi pengetahuan, termasuk kepada para petani yang merupakan bagian dari rantai pasok usaha. "Beliau selalu terbuka berbagi pengalaman," kata dia. Baca juga Pencairan BLT UMKM 2020 Disebut Maksimal Akhir Januari 2021, Ini Cara Cek e-Form BRI... Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi Lukman menilai Bob sebagai tokoh pengusaha andal yang berkembang dari bawah. "Beliau sering memberi inspirasi dan bahkan banyak karyawannya yang kemudian mandiri,” ujar Adhi. Adhi juga mengingat figur Bob sebagai pengusaha yang sederhana, berpendirian kuat, dan punya prinsip. Baca juga Mengenang Perjalanan Hidup Pramoedya Ananta Toer... Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Banyak sekali kisah sukses para pengusaha yang membangun usahanya dari bawah atau nol. Namun, salah satu yang pastinya membekas di hati adalah perjalanan dari Bob Sadino yang merupakan pemilik dari Kem Chicks. Tidak ada yang menyangka jika dirinya dapat menjadi sukses padahal Bob hanyalah seorang yang lulusan SMA. Sosok yang ramah dan bersahaja, membuat dirinya menjadi panutan banyak pengusaha muda. Kebanyakan dari mereka berkeinginan untuk dapat menjadi murid agar bisa mengetahui rahasia dibalik kesuksesannya membuat kerajaan bisnis. Sayangnya, Bob Sadino sudah tiada akibat komplikasi penyakit yang dideritanya selama kurang lebih setahun. Walaupun sudah berpulang, pengusaha yang suka menggunakan celana pendek ini akan selalu dikenang karena banyak orang. Terlebih lagi, ia telah menyebarkan virus-virus kesuksesan dan mendorong para pemuda untuk berani mengambil resiko untuk berwirausaha. Ini dia kisah sukses Bob Sadino yang akan menjadi inspirasi untuk Anda agar mau mulai berbisnis sejak saat ini. Bob Sadino Sempat Menetap di Belanda Bob Sadino lahir pada tanggal 9 Maret tahun 1933 di tanjung karang, Lampung. Sejatinya, pengusaha muslim ini lahir dari keluarga yang terbilang cukup bahkan berlebih. Betapa tidak, Bob yang hanya tamatan SMA mulai merantau ke Belanda, tepatnya pada usia 19 tahun. Kala itu, ia telah ditinggal sang ayah yang meninggal dunia. Berbekal warisan, Bob akhirnya menetap di Negeri Kincir Angin dan mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan bernama Djakarta Lylod di kota Amsterdam. Kemudian, ia juga sempat dipindahkan ke Hamburg, Jerman. Bukan hanya mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan banyak uang, di Belanda, Bob Sadino juga menemukan wanita idamannya yang kemudian menjadi istrinya, yakni Soelami Soejoed. Setelah mempersunting Soelami, ia pun memberanikan diri untuk melepas pekerjaanya di Belanda dan kembali ke tanah air. Modal yang dimiliki oleh Bob Sadino untuk menikahi Soelami adalah tekad. “saya nggak miskin, saya hanya memiskinkan diri,” kata Bob ketika ditanya sang calon istri sebelum menikah. Pulang ke Indonesia dengan Tekad Besar Kisah sukses Bob Sadino dalam merintis usaha pun akhirnya dimulai. Dengan bermodalkan 2 mobil mewah yang ia bawa dari Belanda, Bob akhirnya menjual kendaraan tersebut agar dapat dibelikan sebidang tanah di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Keluar dari pekerjaan membuat dirinya harus memutar otak bagaimana agar dapat terus bertahan hidup. Setelah itu, tercetuslah ide untuk menyewakan satu mobil tersisa dan ia sendiri yang menjadi sopirnya. Uang yang dihasilkan dari penyewaan tersebut sebenarnya sudah cukup untuk membiayai hidupnya dan juga istri. Namun, sebuah masalah besar pun akhirnya tiba. Pada suatu ketika, Bob Sadino mengalami kecelakaan parah sehingga satu-satunya mobil sebagai mata pencaharian pun rusak parah. Tak memiliki uang untuk memperbaikinya, Bob harus memutar otak kembali bagaimana caranya untuk dapat uang. Merasa mentok dan tidak memiliki ide, ia akhirnya memutuskan untuk menjadi kuli batu dengan penghasilan yang sangat minim, yaitu Rp. 100,-. Karena kondisi keuangan yang amat buruk plus kebutuhan yang meningkat drastis, Bob mengalami depresi yang cukup berat. Namun, siapa sangka ketika sedang berada di zona tersebut, ia tetap berjuang demi membahagiakan keluarganya. Belajar dari Filosofi Ayam Di tengah rasa depresi yang melanda, Bob Sadino akhirnya mendapatkan pencerahan. Kisah suksesnya membangun usaha berawal dari sebuah masukkan dari seorang temannya yang bernama Sri Mulyono Herlambang. Pada waktu itu, ia menyarankan Bob untuk mencoba memelihara ayam. Pada awalnya, ayam digunakan agar Bob dapat melupakan semua kesulitan atau depresi yang dialaminya. Namun lama kelamaan, Bob melihat jika ayam berpotensi dapat memberikannya penghasilan yang banyak. Bermula dari situ, ia mulai berbisnis sebagai seorang peternak ayam. Inspirasi usaha muncul secara tiba-tiba ketika dirinya tengah memperhatikan ayam. Belajar dari sebuah filosofi ayam yang mampu bertahan hidup, tentunya manusia harusnya bisa lebih giat dalam berusaha. Semenjak saat itu, Bob memilih untuk mulai berjualan telor ayam keliling. Selain menjadi peternak, ia dan istrinya mulai menjual satu persatu telur hasil produksi ayamnya sendiri. Tak pergi jauh, keduanya menjual telur tersebut di komplek perumahan sendiri. Karena tinggal di kawasan elit Kemang, sangat mudah bagi mereka untuk menjual telur dalam jumlah yang besar. Kisah Sukses Pembuatan Supermarket Didasari dengan pengalaman terjun langsung ke lapangan, Bob Sadino bisa mengembangkan bisnisnya menjadi semakin besar. Bahkan, ia berhasil membuat sebuah supermarket yang kemudian dikenal dengan nama Kem Chicks. Menurutnya, tidak perlu kebanyakan teori. Sebab, jika ingin maju, Anda harus terjun langsung ke lapangan. Melihat bagusnya perkembangan telur miliknya, Bob melebarkan ekspansi usaha ke sektor daging. Karena memang sudah terkenal, ia tak mendapatkan kesulitan ketika memasarkan produk keduanya tersebut. Terlebih lagi, target pasarnya merupakan warga asing yang tinggal di sekitaran rumahnya. Berkat kemampuan dalam berbahasa Inggris, ia akhirnya mendapatkan banyak pelanggan setia warga negara asing. Sejak saat itu, ia mengetahui jika target pasarnya tersebut sangatlah besar. Pada tahun 1970, Bob dapat membuat pasar swalayan pertamanya yang diberi nama Kem Chicks. Bagi masyarakat lokal, swalayan tersebut terasa sangat asing karena Bob memang menargetkan pasarnya adalah warga negara asing. Keberhasilan Kem Chicks kemudian diikuti dengan pembuatan Kem Food sebagai supermarket kedua milik Bob yang khusus menjual olahan daging dan juga sosis. 10 tahun berselang, Bob Sadino kembali membuat supemarket baru yang bernama Kem Farm. Berbeda dari sebelumnya, kali ini, dia membuat pusat penjualan sayur terbesar di daerah Semarang. Tujuannya terbilang mulia, yakni agar dapat bekerja sama dengan petani lokal yang ingin mengembangkan usahanya. Bob Sadino juga bisa dibilang sebagai pionir dalam memperkenalkan sistem tanam hidroponik yang memanfaatkan tempat seadanya. Semua sayuran yang ia tanam tidak berada di tanah melainkan menggunakan pipa-pipa yang telah dimodifikasi sedemikian rupa. Pada saat pertama, lobak, ubi dan terong menjadi tiga produk andalan. Hidup Sederhana Ala Bob Sadino Sebagai seorang pengusaha yang sangat sukses, Bob Sadino terbilang sangat rendah hati. Hal tersebut terlihat dari bagaimana dia berpakaian yang biasa saja tanpa menonjolkan kemewahan sama sekali. Banyak orang mengenalnya sebagai pria paruh baya yang amat suka menggunakan celana pendek. Dalam sebuah kesempatan, ia pernah menjawab alasan kenapa suka berpakaian seperti itu. “Mending mana? saya menggunakan celana pendek tapi menggunakan uang sendiri atau memakai celana panjang tetapi hasil makan uang rakyat?” kata Bob Sadino sembari tertawa melihat respon beragam dari audiens di depannya. Bob Sadino merupakan orang yang simple. Ia tidak suka melakukan hal yang rumit. Menurutnya, jika bisa dilakukan dengan mudah, kenapa harus dibuat secara matematis? sistem manajemen yang ribet hanya membuat Anda terhambat. Sebaliknya, jika ingin sukses dalam berwirausaha adalah langsung aksi dengan cara turun ke lapangan secara langsung. Mengetahui target pasar dengan cara praktik lebih baik dibandingkan harus menebak-nebak. “Kelemahan banyak orang adalah terlalu lama mengambil action karena mereka berpikir mengenai konsep dan hal lainnya,” lanjut Bob Sadino. Selain itu, kunci sebenarnya untuk sukses adalah gagal. Semakin banyak Anda merasakan kegagalan, semakin besar juga kesempatan untuk membuat kisah sukses sendiri. Karena dari kegagalan, Anda dapat belajar dan bisa membuat usaha anda menjadi lebih besar lagi. Bob Sadino adalah pengusaha nyentrik yang terbilang kesuksesan di dunia bisnis Indonesia. Walau dirinya telah tiada di tahun 2015 silam, namanya tetap dikenal masyarakat. Berpenampilan sederhana dengan celana pendek dan kemeja lengan pendek menjadi ciri khasnya sejak dahulu. Tidak disangka sebelum dinobatkan sebagai empat orang terkaya di Indonesia, beliau pernah menjadi supir taksi hingga kuli bangunan, lho! Penasaran dengan kisahnya? Simak perjalanan hidupnya bersama-sama di sini! Biografi Bob Sadino Sumber gambar Bambang Mustari Sadino lahir pada tanggal 9 Maret 1933 di Tanjungkarang, Lampung. Bob Sadino lahir dari keluarga yang tergolong berkecukupan. Sepeninggalan orang tuanya, Bob dipercaya untuk mewarisi seluruh harta kedua orang tua di usia 19 tahun. Dari warisan tersebut, Bob memanfaatkan setengahnya untuk tinggal di Belanda selama kurang lebih sembilan tahun. Di sana, dia bekerja di Djakarta Lloyd dan bertemu dengan seorang wanita Indonesia bernama Soelami Soejoed yang kemudian menjadi istrinya. Tahun 1967, Bob bersama istri kembali ke Indonesia membawa dua mobil Mercedes buatan tahun 1960 yang dia gunakan selama di Belanda. Salah satu dari mobil tersebut kemudian dijual untuk membeli sebidang tanah di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Perjalanan Karier Bob Sadino Di Indonesia, Bob Sadino memulai kariernya dengan bekerja di PT. Unilever Indonesia. Kemudian di situlah muncul keinginan untuk membuka usaha sendiri dan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan. Memanfaatkan mobil Mercedes yang dimilikinya, Bob mulai menyediakan layanan sewa mobil dan dia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun, sayangnya usaha tersebut harus kandas dikarenakan mobil yang disewakannya mengalami kecelakan. Untuk perbaikan mobilnya saja memakan biaya yang sangat tinggi dan Bob tidak mampu menutupi biaya perbaikan tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, Bob Sadino akhirnya memutuskan untuk bekerja sebagai kuli bangunan karena uang warisan dari orang tua sudah habis. Meski begitu, hal ini tidak membuat ia menyerah terhadap keadaan. Titik terang muncul ketika suatu hari seorang sahabat Bob Sadino memberikan saran untuk beternak dan berbisnis telur ayam negeri. Pada saat itu, telur ayam negeri masih jarang dijual di pasaran. Melihat peluang itu, dia bersama istri mulai menggeluti bisnis ini dan menawarkan telur ayam negeri dari pintu ke pintu. Mendirikan Perusahaan Kem Chicks Sumber gambar Berangkat dari kesuksesan bisnis telur ayam kampung, Bob Sadino kemudian melebarkan usahanya ke sektor bisnis pasar swalayan dengan nama Kem Chicks pada tahun 1970. Kem Chicks menyediakan beragam produk pangan impor yang pada saat itu masih jarang di pasaran. Selang lima tahun berjalannya Kem Chicks, permintaan akan daging dan sosis di Jakarta semakin meningkat. Melihat peluang tersebut, pada tahun 1975, Bob kembali mendirikan sebuah perusahaan bernama Kem Food yang menjadi pelopor industri daging di Indonesia. Di tahun 1980, Bob juga mendirikan Kem Farm yang merupakan perusahaan ladang sayur dengan sistem hidroponik pertama di Indonesia Kata-Kata Bijak Soal Bisnis dari Bob Sadino Belajar dari perjalanan hidupnya, dapat disimpulkan bahwa untuk bisa meraih kesuksesan dalam menjalani suatu usaha tidaklah mudah. Dibutuhkan tekad dan kerja keras seperti yang dilakukan oleh sosok inspiratif Bob Sadino. Berikut ini adalah lima petuah nyentrik dari Bob Sadino yang bisa memotivasi kita untuk meraih kesuksesan. 1. Berani mengambil langkah Membangun bisnis yang sukses memang harus didasari dengan perencanaan yang matang. Namun jangan lupa untuk melangkah, ya. Menurut Bob, kelemahan para pemilik usaha adalah terlalu banyak berpikir untuk membuat rencana sehingga membuatnya tidak segera melangkah. Padahal, hal yang paling penting dalam berbisnis adalah mengambil tindakan hingga bisnis tersebut terealisasi. 2. Jangan takut gagal Merupakan hal wajar ketika kita memiliki perasaan takut untuk gagal. Meski begitu, jangan biarkan rasa takut tersebut menghalangi kita untuk memulai usaha. Sebab kegagalan dapat memotivasi kita untuk terus belajar dan berjuang dengan cara yang lebih baik. Tanpa kegagalan suatu usaha tidak akan mencapai kesuksesan. 3. Dorongan untuk memulai usaha Pemikiran ini yang mendorong Bob Sadino untuk memulai usaha miliknya sendiri. Perlu dipahami bahwa beberapa orang terpanggil untuk membangun usaha sendiri. Nah, jika merasa memiliki panggilan yang sama, ingat kata-kata bijak dari Bob Sadino di atas. 4. Ilmu bisa didapatkan di mana saja Nasihat dari Bob Sadino ini ada benarnya. Memang sih pendidikan akademis memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan yang nantinya berguna untuk mencapai kesuksesan. Namun, selama ada kemauan belajar, kita juga bisa kok mendapatkan ilmu dari tempat lain. 5. Kesuksesan tidak bisa didapat secara instan “Orang pintar maunya cepat berhasil, padahal semua orang tahu itu impossible! Orang goblok cuma punya satu harapan, yaitu hari ini bisa makan.” Ketika memutuskan untuk membangun usaha perlu diingat bahwa kesuksesan tidak bisa didapat secara instan. Lihat saja perjalanan hidup dari Bob Sadino, beliau bahkan harus menghadapi berbagai rintangan dan kegagalan sebelum akhirnya bisa mencapai kesuksesan. Itu dia beberapa pelajaran hidup dari Bob Sadino yang bisa menginspirasi kita semua dalam berbisnis. Untuk mencari-cari inspirasi dari pengusaha sukses di Indonesia lainnya, jangan ragu untuk mengunjungi Lifepal, ya.

bagaimana hambatan bob sadino untuk menjadi sukses